saya seorang keturunan adam yang mencoba untuk meraih kesuksesan dunia dan juga akhirat dengan jalan melalui ibadah , semogga dengn tulisan di blog saya bisa buat sodakoh ...
Prusik (diucapkan / prʌsɪk
/) adalah halangan gesekan atau simpul yang digunakan untuk meletakkan tali
kecil di sekitar loop tali, diterapkan dalam pendakian, canyoneering,
mountaineering, caving, penyelamatan tali, dan oleh arborists.biasanya dalam
kegiatan alam biasanya diartikan sebuah kegiatan sebagai subbab
panjat.prusiking merupakan sebuah kegiatan menaiki atau memanjat sebuah
tali(carmantel)dengan bantuan dua buah tali kecil(prusik) beserta peralatan
yang mendukungnya,terserah anda mendeskripsikan prusiking intinya menaiki teli
dengan prusik.adapun seni dalam prusiking itu bermacam-macam.dalam perlombaan
ada beberapa jarak ketinggian yang di tentukan, oper caabiner disini biasanya
kesilitannya para pemula.oper carabiner adalah kegiatan mengganti posisi dari
keadaan naik sekarang di haruskan turun dengan cara mengoper/mengganti tempat
carabiner yang mula mula terpasang di prusik sekarang harus di lepaskan dan
menggantinya pada sebuah figur dan melepas semua prusik.. Munglin bagi pemula
kegiatan ini menyusahkan.dalam lomba kegiatan ini biasanya yang menentukan
barang siapa yang bisa cepat mengoper akan menang karena kecepatan memanjat
biasanya rata-rata pada pendaki.adapun seni ataw cara mengoper ada
bermacam-macam mulai dari yang seder hana sampai yang exstrim dengan langsung
melepas prusik.
Dalam teknik Prusiking terdapat beberapa cara untuk pencapaian suatu
tujuan. Khususnya dalam
Vertikal caving telah dikembangkan berbagai teknik memakai tali dengan
kelemahan dan kelebihannya. Ada dua system, yaitu :
1.Rope Walking System
Ciri utama dari
sistim ini adalah kedua kaki diikat pada ascender yang terpisah, sehingga
setiap kaki dapat bergerak dengan bebas. Gerakan yang terlihat seperti seorang
yang sedang menaiki tangga. Semakin tegak badan seseorang, semakin efisien
sistim ini berjalan. Rope walking system terdiri dari
Floating system, Basis Mitchell system, Pigmy system dan gabungan ketiganya.
2.Sit-stand system
Berbeda dengan
rope walking system, pada sistim ini tidak menggunakan dua ascender, tetapi
cukup hanya satu ascender. Kedua kaki bergerak bersama, sehingga beban ditopang
bersama. Keuntungannya kaki tidak cepat capai dan mudah untuk istirahat. Sit
stand system terdiri dari frog system, inchworm system, texas system dan a one
ascender prusik system. Dari keempat sistim, frog system paling sering
digunakan karena efisien dan aman.
Frog system menggunakan satu jummar dan
chest jammer croll di dada. Tangan kanan mendorong jumar ke atas, sehingga
kedua kaki dalam foot loop berada dalam posisi terlipat. Pada posisi berdiri,
croll ikut bergerak ke atas, sampai berada di bawah jummar. Demikian
seterusnya.
Repling adalah
kebalikan dari prusik .kalau prusik keatas sekarang kebawah dengan bantuan figur
dari sebuah ketinggian.dalam reepling jua ada beberapa seni mulai dari yang
biasa duduk sampai yang kepala di bawah atau yang seperti para pak tentara
tentara
Maka permainan yang kami berikan bukan sekedar sebagai
permainan (just not fun) dan juga bukan hanya
sekedar memaknai arti sebuah permainan. Tapi kami
menjadikan permainan untuk mengukur karakter anggota dan kinerja tim selama
ini.
Manfaat
repling:
1. Melatih
keberanian
2. Melatih
kehati-hatian
3. Melatih
kedisiplinan
4. Melatih
kerjasama
5. Melatih siap
menerima semua tantangan
Macam-macam dan Variasi Teknik Rappeling
1. Body Rappel
Menggunakan peralatan tali saja, yang
dibelitkan sedemikian rupa pada badan. Pada teknik ini terjadi gesekan antara
badan dengan tali sehingga bagian badan yang terkena gesekan akan terasa panas.
2. Brakebar Rappe
Menggunakan sling/tali tubuh, carabiner, tali,
dan brakebar. Modifikasi lain dari brakebar adalah descender (figure of 8).
Pemakaiannya hampir serupa, dimana gaya gesek diberikan pada descender atau
brakebar.
3. Sling Rappel
Menggunakan sling/tali tubuh, carabiner, dan
tali. Cara ini paling banyak dilakukan karena tidak memerlukan peralatan lain,
dan dirasakan cukup aman. Jenis simpul yang digunakan adalah jenis Italian
hitch.
4. Arm Rappel / Hesti
Menggunakan tali yang dibelitkan pada kedua
tangan melewati bagian belakang badan. Dipergunakan untuk tebing yang tidak
terlalu curam.
Dalam rapelling, usahakan posisi badan selalu
tegak lurus pada tebing, dan jangan terlalu cepat turun. Usahakan mengurangi
sesedikit mungkin benturan badan pada tebing dan gesekan antara tubuh dengan
tali. Sebelum memulai turun, hendaknya :
Periksa dahulu anchornya.
Pastikan bahwa tidak ada simpul
pada tali yang dipergunakan.
Sebelum sampai ke tepi tebing
hendaknya tali sudah terpasang dan pastikan bahwa tali sampai ke bawah (ke
tanah).
Usahakan melakukan pengamatan
sewaktu turun, ke atas dan ke bawah, sehingga apabila ada batu atau tanah
jatuh kita dapat menghindarkannya, selain itu juga dapat melihat lintasan
yang ada.
Pastikan bahwa pakaian tidak
akan tersangkut carabiner atau peralatan lainnya.
Peralatan :
1.Figure
Of Eight (8)
Dapat digunakan
sebagai alat turun, namun dalam SRT hal ini tidak dianjurkan, mengingat Figure
Of Eight mengandalkan friksi dengan tali dengan cara membelokkan arah tali,
sementara tali yang digunakan di SRT adalah Tali Statis yang akan lebih mudah
rusak apabila arah gayanya diubah.
Add caption
2.Carmantel
Adalah tali
utama dalam melakukan kegiatan Repling maupun jenis yang lain. Ada berbagai
jenis tali yang di gunakan. Dalam jenisnya ada yang elastis (mempunyai daya
lentur), ada juga yang hanya mempunyai daya elastis yang minim bahkan tidak
sama sekali.
3.Sit
Harness
Ada berbagai
jenis Sit Harness, untuk keperluan SRT Petzl khusus mengeluarkan Avanti. Sit Harness ini berbeda dengan harness untuk keperluan
memanjat ataupun canyoning. Avanti dapat diubah ukurannya sesuai dengan badan kita,
karena dalam melakukan SRT, ukurannya harus benar-benar tepat agar terasa
nyaman.
4
.Carabiner
a.Sejarah
Carbiner
Carabiner
berasal dari kata Jerman "Karabinerhaken", yang berarti "hook
untuk karabin". The carabiner baja pertama yang dibuat khusus untuk
pendakian diciptakan pada tahun 1910 oleh seorang pendaki Jerman bernama Otto
Herzog. Carabiners Baja dengan baik digunakan oleh pasukan payung dalam Perang
Dunia II - yang Carabiners terkunci pasukan payung ke baris tag pada pesawat
papan sebelum mereka melompat ke dalam pertempuran. Meskipun mereka tidak
sekuat baja rekan-rekan mereka, mereka memiliki kekuatan yang lebih tinggi dan
rasio berat, digunakan dengan benar, yang dirancang untuk tidak
gagal.
b.Jenis-Jenis Carabiner
Carabiners pada dasarnya loop logam
ringan, dengan link snap logam yang digunakan oleh banyak pendaki untuk
skenario pendakian yang berbeda. Berikut adalah rundown singkat dari berbagai
jenis Carabiners untuk membantu membuat mereka lebih mudah memilih.
c.Bentuk-bentuk Carabiner
Oval Carabiners mungkin merupakan
bentuk yang paling populer untuk Carabiners. Mereka serbaguna dan terjangkau,
tetapi tidak sekuat beberapa bentuk lain yang telah Anda pilih. Mereka memiliki
seragam halus atas dan bawah kurva.
D Carabiners berbentuk lebih ringan
dan lebih kuat daripada Carabiners oval, dengan kekuatan yang sangat tinggi
untuk rasio berat. Mereka adalah, tentu saja berbentuk seperti huruf D dan
dirancang untuk menggeser beban berat menuju ke belakang carabiner tersebut.
Ditambah besar lainnya adalah bahwa Carabiners mudah klip ke dalam.
asimetris D - Carabiners ini bekerja
seperti Carabiners D biasa, kecuali mereka sedikit lebih kecil di salah satu
ujung untuk membantu mengurangi berat badan. Mereka biasanya memiliki gerbang yang
lebih besar, yang bisa membuat kliping dalam lebih mudah, tapi tidak banyak
ruang dalam sebagai orang lain.
6.Webbing
Disebut juga
tape (pita) terbuat dari nilon. Digunakan untuk membuat harness, anchor, dan
lain-lain.
a.Cara memasang
wibing adalah :
1)atur terlebih
dahulu panjang tali jiwa atau wibing tersebut supaya sama panjangnya
2)kita harus
mengikatkan pada pinggang kita
3)selipkan kedua
pangkal paha dari depan ke belakang
b.cara praktek
frusik [naik pada tebing] adalah :
1)kita harus
pasang weabing dengan benar agar keselamatan terjamin
2)pasang tali
frusik pada karmantel
3)setelah itu
kita harus pasang karabirskru pada weabing dan tali frusik pada bagian atas
4)setelah itu
mulailah memanjat dengan cara :
a)naikkan tali
frusik bagian atas.
b)setelah itu
naikkan tali frusik bagian bawah dan injak lalu kita naik ke atas.
c)kita harus
melakukan dengan berulang-ulang. jika kita melakukan penurunan kita harus
melalui langkah-langkah berikut tetapi agak berbeda dengan cara naik ke
atas,weabing tali jiwa di pasang terlebih dahulu kemudian sneep di masukkan ke
tali jiwa,angka8 dimasukkan kekarmantelkemudian di masukkan ke sneep. lalu kita
coba setelah ki mau turun posisi badan harus dengan jongkok dan posisi tangan
tangan kita yan sebelah kanan berada di belakang sedangkan tangan kiri kita
berada di depan lalu kita turun tapi sebelum kita turun haru baca doa terlebih
dahulu.
liat dulu , Vidio repling ku bersama BAWANA SMK NERGERI 1 PURWOREJO:
SOK ATU DI SAKSIKAN VIDIO NYA SEMOGA BERMANFAAT ..