Cute Rocking Baby Monkey

Senin, 28 Oktober 2013

Prusik


Prusik
Prusik (diucapkan / prʌsɪk /) adalah halangan gesekan atau simpul yang digunakan untuk meletakkan tali kecil di sekitar loop tali, diterapkan dalam pendakian, canyoneering, mountaineering, caving, penyelamatan tali, dan oleh arborists.biasanya dalam kegiatan alam biasanya diartikan sebuah kegiatan sebagai subbab panjat.prusiking merupakan sebuah kegiatan menaiki atau memanjat sebuah tali(carmantel)dengan bantuan dua buah tali kecil(prusik) beserta peralatan yang mendukungnya,terserah anda mendeskripsikan prusiking intinya menaiki teli dengan prusik.adapun seni dalam prusiking itu bermacam-macam.dalam perlombaan ada beberapa jarak ketinggian yang di tentukan, oper caabiner disini biasanya kesilitannya para pemula.oper carabiner adalah kegiatan mengganti posisi dari keadaan naik sekarang di haruskan turun dengan cara mengoper/mengganti tempat carabiner yang mula mula terpasang di prusik sekarang harus di lepaskan dan menggantinya pada sebuah figur dan melepas semua prusik.. Munglin bagi pemula kegiatan ini menyusahkan.dalam lomba kegiatan ini biasanya yang menentukan barang siapa yang bisa cepat mengoper akan menang karena kecepatan memanjat biasanya rata-rata pada pendaki.adapun seni ataw cara mengoper ada bermacam-macam mulai dari yang seder hana sampai yang exstrim dengan langsung melepas prusik.


Dalam teknik Prusiking terdapat beberapa cara untuk pencapaian suatu tujuan. Khususnya dalam Vertikal caving telah dikembangkan berbagai teknik memakai tali dengan kelemahan dan kelebihannya. Ada dua system, yaitu :

1.      Rope Walking System
Ciri utama dari sistim ini adalah kedua kaki diikat pada ascender yang terpisah, sehingga setiap kaki dapat bergerak dengan bebas. Gerakan yang terlihat seperti seorang yang sedang menaiki tangga. Semakin tegak badan seseorang, semakin efisien sistim ini berjalan. Rope walking system terdiri dari Floating system, Basis Mitchell system, Pigmy system dan gabungan ketiganya.

2.      Sit-stand system
Berbeda dengan rope walking system, pada sistim ini tidak menggunakan dua ascender, tetapi cukup hanya satu ascender. Kedua kaki bergerak bersama, sehingga beban ditopang bersama. Keuntungannya kaki tidak cepat capai dan mudah untuk istirahat. Sit stand system terdiri dari frog system, inchworm system, texas system dan a one ascender prusik system. Dari keempat sistim, frog system paling sering digunakan karena efisien dan aman.
Frog system menggunakan satu jummar dan chest jammer croll di dada. Tangan kanan mendorong jumar ke atas, sehingga kedua kaki dalam foot loop berada dalam posisi terlipat. Pada posisi berdiri, croll ikut bergerak ke atas, sampai berada di bawah jummar. Demikian seterusnya.
gambar sit-stand system.


REPLING BAWANA SMK NEGERI 1 PUR

Repling


Repling adalah kebalikan dari prusik .kalau prusik keatas sekarang kebawah dengan bantuan figur dari sebuah ketinggian.dalam reepling jua ada beberapa seni mulai dari yang biasa duduk sampai yang kepala di bawah atau yang seperti para pak tentara tentara
Maka permainan yang kami berikan bukan sekedar sebagai permainan (just not fun) dan juga bukan hanya sekedar memaknai arti sebuah permainan. Tapi kami menjadikan permainan untuk mengukur karakter anggota dan kinerja tim selama ini.
Manfaat repling:









1. Melatih keberanian

2. Melatih kehati-hatian

3. Melatih kedisiplinan

4. Melatih kerjasama

5. Melatih siap menerima semua tantangan



Macam-macam dan Variasi Teknik Rappeling
1. Body Rappel

Menggunakan peralatan tali saja, yang dibelitkan sedemikian rupa pada badan. Pada teknik ini terjadi gesekan antara badan dengan tali sehingga bagian badan yang terkena gesekan akan terasa panas.

2. Brakebar Rappe
Menggunakan sling/tali tubuh, carabiner, tali, dan brakebar. Modifikasi lain dari brakebar adalah descender (figure of 8). Pemakaiannya hampir serupa, dimana gaya gesek diberikan pada descender atau brakebar.

3. Sling Rappel

Menggunakan sling/tali tubuh, carabiner, dan tali. Cara ini paling banyak dilakukan karena tidak memerlukan peralatan lain, dan dirasakan cukup aman. Jenis simpul yang digunakan adalah jenis Italian hitch.

4. Arm Rappel / Hesti
Menggunakan tali yang dibelitkan pada kedua tangan melewati bagian belakang badan. Dipergunakan untuk tebing yang tidak terlalu curam.
Dalam rapelling, usahakan posisi badan selalu tegak lurus pada tebing, dan jangan terlalu cepat turun. Usahakan mengurangi sesedikit mungkin benturan badan pada tebing dan gesekan antara tubuh dengan tali. Sebelum memulai turun, hendaknya :
  1. Periksa dahulu anchornya.
  2. Pastikan bahwa tidak ada simpul pada tali yang dipergunakan.
  3. Sebelum sampai ke tepi tebing hendaknya tali sudah terpasang dan pastikan bahwa tali sampai ke bawah (ke tanah).
  4. Usahakan melakukan pengamatan sewaktu turun, ke atas dan ke bawah, sehingga apabila ada batu atau tanah jatuh kita dapat menghindarkannya, selain itu juga dapat melihat lintasan yang ada.
  5. Pastikan bahwa pakaian tidak akan tersangkut carabiner atau peralatan lainnya.

Peralatan :

1.      Figure Of Eight (8)
Dapat digunakan sebagai alat turun, namun dalam SRT hal ini tidak dianjurkan, mengingat Figure Of Eight mengandalkan friksi dengan tali dengan cara membelokkan arah tali, sementara tali yang digunakan di SRT adalah Tali Statis yang akan lebih mudah rusak apabila arah gayanya diubah.
Add caption

2.      Carmantel
Adalah tali utama dalam melakukan kegiatan Repling maupun jenis yang lain. Ada berbagai jenis tali yang di gunakan. Dalam jenisnya ada yang elastis (mempunyai daya lentur), ada juga yang hanya mempunyai daya elastis yang minim bahkan tidak sama sekali.


3.      Sit Harness
Ada berbagai jenis Sit Harness, untuk keperluan SRT Petzl khusus mengeluarkan Avanti. Sit Harness ini berbeda dengan harness untuk keperluan memanjat ataupun canyoning. Avanti dapat diubah ukurannya sesuai dengan badan kita, karena dalam melakukan SRT, ukurannya harus benar-benar tepat agar terasa nyaman.
4









.      Carabiner
a.       Sejarah Carbiner
Carabiner berasal dari kata Jerman "Karabinerhaken", yang berarti "hook untuk karabin". The carabiner baja pertama yang dibuat khusus untuk pendakian diciptakan pada tahun 1910 oleh seorang pendaki Jerman bernama Otto Herzog. Carabiners Baja dengan baik digunakan oleh pasukan payung dalam Perang Dunia II - yang Carabiners terkunci pasukan payung ke baris tag pada pesawat papan sebelum mereka melompat ke dalam pertempuran. Meskipun mereka tidak sekuat baja rekan-rekan mereka, mereka memiliki kekuatan yang lebih tinggi dan rasio berat, digunakan dengan benar, yang dirancang untuk tidak gagal.  
b.      Jenis-Jenis Carabiner
Carabiners pada dasarnya loop logam ringan, dengan link snap logam yang digunakan oleh banyak pendaki untuk skenario pendakian yang berbeda. Berikut adalah rundown singkat dari berbagai jenis Carabiners untuk membantu membuat mereka lebih mudah memilih.


c.       Bentuk-bentuk Carabiner









Oval Carabiners mungkin merupakan bentuk yang paling populer untuk Carabiners. Mereka serbaguna dan terjangkau, tetapi tidak sekuat beberapa bentuk lain yang telah Anda pilih. Mereka memiliki seragam halus atas dan bawah kurva.


D Carabiners berbentuk lebih ringan dan lebih kuat daripada Carabiners oval, dengan kekuatan yang sangat tinggi untuk rasio berat. Mereka adalah, tentu saja berbentuk seperti huruf D dan dirancang untuk menggeser beban berat menuju ke belakang carabiner tersebut. Ditambah besar lainnya adalah bahwa Carabiners mudah klip ke dalam.
asimetris D - Carabiners ini bekerja seperti Carabiners D biasa, kecuali mereka sedikit lebih kecil di salah satu ujung untuk membantu mengurangi berat badan. Mereka biasanya memiliki gerbang yang lebih besar, yang bisa membuat kliping dalam lebih mudah, tapi tidak banyak ruang dalam sebagai orang lain.
6.      Webbing
Disebut juga tape (pita) terbuat dari nilon. Digunakan untuk membuat harness, anchor, dan lain-lain.
a.       Cara memasang wibing adalah :
1)      atur terlebih dahulu panjang tali jiwa atau wibing tersebut supaya sama panjangnya
2)      kita harus mengikatkan pada pinggang kita
3)      selipkan kedua pangkal paha dari depan ke belakang
b.      cara praktek frusik [naik pada tebing] adalah :
1)      kita harus pasang weabing dengan benar agar keselamatan terjamin
2)      pasang tali frusik pada karmantel
3)      setelah itu kita harus pasang karabirskru pada weabing dan tali frusik pada bagian atas
4)      setelah itu mulailah memanjat dengan cara :
a)      naikkan tali frusik bagian atas.
b)      setelah itu naikkan tali frusik bagian bawah dan injak lalu kita naik ke atas.
c)      kita harus melakukan dengan berulang-ulang. jika kita melakukan penurunan kita harus melalui langkah-langkah berikut tetapi agak berbeda dengan cara naik ke atas,weabing tali jiwa di pasang terlebih dahulu kemudian sneep di masukkan ke tali jiwa,angka8 dimasukkan kekarmantelkemudian di masukkan ke sneep. lalu kita coba setelah ki mau turun posisi badan harus dengan jongkok dan posisi tangan tangan kita yan sebelah kanan berada di belakang sedangkan tangan kiri kita berada di depan lalu kita turun tapi sebelum kita turun haru baca doa terlebih dahulu.
      








































liat dulu , Vidio repling ku bersama BAWANA SMK NERGERI 1 PURWOREJO:






SOK ATU DI SAKSIKAN VIDIO NYA SEMOGA BERMANFAAT ..

"SALAM SUKSES BRO TERHEMBUS"